Kerja Cerdas vs Kerja Keras

Dalam kesempatan-kesempatan tertentu, saya lebih sering menyebutkan kata “Kerja cerdas” dari pada kata “Kerja keras”. Saya orangnya memang lebih ter-obsesi dan senang ter-obsesi dengan kata “Kerja cerdas” karena menurut pandangan saya “kerja cerdas” lebih enteng dan lebih menghasilkan atau lebih produktif dari pada “kerja keras” (tapi bukan berarti kerja keras jelek lho.., karena ini juga masih tergantung situasi lingkungan kerja).

Coba kita bayangkan ilustrasi yang paling mudah di bawah ini :

Beberapa orang tenaga bangunan, sedang memindahkan 100 sak semen dari tempat penurunan ke gudang untuk persediaan membangun gedung, mereka mondar-mandir memanggul satu sak semen dari tempat penurunan ke dalam, begitu berulang-ulang sampai 100 sak semen habis.

Berapa kali mereka harus memanggul ?

Berapa waktu yang mereka butuhkan ?

Bagaimana dengan tenaga mereka ?  pasti lelah..!

Seandainya, mereka tadi mencipta alat semacam gerobak atau mungkin membuat semacam keranjang yang bisa mereka panggul berdua, pasti akan lebih ringan dan efisien.

Pertanyaan, berapa kali mereka memanggul ?, pasti jawabannya lebih sedikit,  karena satu gerobak bisa memuat 5 atau lebih dan mereka dorong berdua,  atau keranjang yang mereka panggul berdua bisa memuat 3 atau 4 sak. Secara otomatis waktu yang mereka butuhkan juga lebih sedikit, tenaga yang mereka butuhkan juga lebih ringan, sehingga dampaknya pekerjaan yang lain bisa terselesaikan. Ini kerja cerdas

Jadi kesimpulannya :

Kerja keras, lebih bertumpu pada otot, fisik atau tenaga dengan keterbatasan kekuatan atau power masing-masing individu, sehingga kurang menghasilkan yang maximal dan cenderung lebih banyak makan waktu.

Kerja cerdas, kerja yang lebih didasari oleh kemampuan berfikir kita atau memanfaatkan otak untuk mencipta atau menemukan cara yang paling efisien dalam menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang maximal, karena kemampuan otak tidak terbatas.

Sebenarnya pribadi kita adalah individu yang cerdas dan bisa melakukan kerja cerdas, tetapi mungkin kita takut untuk melakukannya atau ide untuk itu tidak muncul karena sistem kerja diperusahaan tempat anda kerja yang berlaku dari jaman dulu sampai sekarang, sudah dianggap baik.

Kalau memang kita beranggapan sistem kerja yang kita jalankan selama ini kurang efisien, lakukan hal yang kita anggap paling efisien, sampaikan pada team, biar tak ada pemikiran yang negatif.

Kita harus berani memunculkan ide, tak perlu malu, takut atau minder dengan ide kita.

Orang kerja cerdas adalah orang yang mampu memanfaatkan lingkungan sekitarnya untuk memacu dirinya lebih efisien dan produktif dan tentu tidak merugikan orang lain tetapi sebaliknya.

Semoga bermanfaat

by : Qday

3 Respon

  1. Mesin Kopi berkata:

    Terimakasih atas informasinya ya kak

  1. April 15, 2018

    […] Kerja Cerdas VS Kerja Keras […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Silahkan Hubungi kami via Whatsapp
Call Now Button